Friday, September 9, 2016

Pengalaman Misteri: KKN di Kendal I

Posted by Unknown at 1:37 PM 0 comments
Hari Jumat nih. Saatnya berhoror ria ^_^
Kali ini saya akan bercerita mengenai pengalaman sewaktu KKN nih, lebih tepatnya menjelang pulang dari KKN.

Ceritanya nih, saya mendapat tempat KKN di Kendal. Jarak Semarang-Kendal kan tidak terlalu jauh, apalagi tempat KKNku ini ada di Kendal kota. Akses kemanapun mudah. Sewaktu di sana aku pulang ke Semarang dua minggu sekali. TIdak ada jadwal sih, cuma aku pengennya pulang dua minggu sekali saja.

Cerita KKN di Kendal di skip saja. Langsung ke inti ya. Nah, sudah sebulan lebih nih, tepatnya 40hari hidup berbaur dengan masyarakat sana. Tibalah saat pelepasan di Kecamatan. Sayangnya, karena kecamatan sedang tidak bisa dipakai akhirnya memakai aula Kelurahan tempat aku tinggal. Nah, KKN ini aku tinggalnya di kelurahan atau balai desa, bukan di tempat warga atau kepala desanya karena ada beberapa hal yang membuat kami tidak bisa tinggal di sana.

Nah, acara pelepasan akhirnya di kelurahan saya. Usai pelepasan, kita foto-foto bersama dosen pembimbing gitu. Usai itu kita kan ngecek barang-barang untuk yang terakhir biar nggak ada yang ketinggalan gitu.

Sebagai catatan nih. Sehari sebelumnya kita memesan otak-otak bandeng dan kue di warga sekitar. Nah, kelompok KKN saya ini ada tujuh orang, tapi kita memesan 9 otak-otak bandeng dan 7 kue yang sebenarnya dikasih. Ada dua tas plastik nih, satu berisi 5 dan satu berisi 4. Dua otak-otak dan satu kue sudah diambil oleh teman saya yang memang berencana pulang terlebih dulu (memisah dari kelompok). Dua otak-otak dan satu kue lagi juga sudah diambil teman karena niatnya juga mau naik motor sama temannya. Tinggallah 5 otak-otak dan kue untuk 5 orang. Sewaktu terakhir kali ngecek nih, kita benar-benar menyaksikan bahwa di kresek itu cuma ada dua kue pada masing-masing plastik. Kue hilang satu (sebenarnya saya lupa yang hilang itu kue apa otak-otaknya, kita anggap kuelah ya). Paniklah kita karena kita nggak mungkin memesan lagi. Kita cari ke sana-kemari, di tas, ditelepon teman kita siapa tahu membawa satunya lagi. Dan hasilnya, tidak ditemukan. Akhirnya, satu teman saya merelakan kue itu. Pulanglah kita.

Sampailah kita di kampus tempat berkumpul. Kita menunggu mobil menurunkan barang-barang kita. Sudah diturunkan, kita ambil satu per satu barang kita. Dibagilah oeh-oleh itu. Betapa terkejutnya, kue itu kembali genap atau utuh untuk 5 orang. Kita semua terkejut dong. Orang sewaktu ngecek kita sudah buka dan lihat kalau kue itu hilang satu. Ini koq kembali utuh.Nggak hanya itu, yang menyaksikan itu juga lebih dari tiga orang. Bagaimana bisa sepasang mata tiga orang lebih bisa salah secara bersamaan.

Meski heran dan nggak habis pikir, kita merasa bersyukur karena masing-masing dari kita membawa oleh-oleh yang sama.

Sebetulnya, kejadian aneh di tempat KKN kami tidak hanya itu. Bahkan ada yang lebih terkesan banget. Kalau itu kita bahas di waktu selanjutnya ya.

Friday, September 2, 2016

Tempat Seram: Teledek Unnes, Gunungpati

Posted by Unknown at 1:56 PM 0 comments
Selamat siang Blogger dan silent reader! Hehe...
Kali ini saya mau cerita kisah misteri di daerah aku nih. Sebenernya bukan pengalamanku sendiri sih. Cuma, sering dengar dari orang lain gitu. Bagi kalian anak Unnes pasti sering lewat Trangkil kan? Kalau dari arah Unnes mau ke Sampangan nih di sebelah kanan ada tanah yang masih membukit dan bekas garukan mesik kan? Kalau di tempat aku namanya gumuk. Kalian pasti juga bertanya-tanya kenapa nggak sekalian diratain saja itu tanah. Nah, denger-denger nih tanah di situ nggak bisa diratain. Tiap mau diratain pasti ada kejadian siapa yang kecelakaan, mesin rusak dan sebagainya. Nah di situ tempat horornya. Berikut ini ceritanya.

Pertama, yang cerita bapakku. Jadi, keluargaku ini kan dipercaya ngurusin rumah dan ruko orang yang  berada di depan perumahan Permata Safira Trangkil. Nah, ruko ini ada tiga deret. Paling kanan dikontrak tetap oleh stiker, nah kalau di tengah jarang ada yang ngontrak, pernah tukang jamu dan pulsa, soto kuali juga pernah. Nah, yang kiri dulu pernah dibuat jualan ibuku, tapi kemudian dikontrakin penjual burung dan sekarang salon. Bukan mau cerita yang sekarang sih. Mau cerita pengontrak awal.
Jadi, dulu waktu awal-awal dikontrak sama tukang bakso. Nah, kalau bakso ka jual sampai malam. Katanya sih nggak betah. Gegara sering ada cewek cantik pakai baju putih riwa-riwi di depan jalan tempat dia jual. Bahkan sering tercium bau kembang. Akhirnya tukang bakso sering tutup dan memutuskan berhenti jualan gitu.
Masih bapak yang cerita, dulu ada perbaikan jalan di situ. Nah, pekerjanya kan lembur sampai malam bahkan pagi untuk nungguin material. Nah, tiga orang pekerja ini kan tinggal di sana dan memutuskan untuk tiduran di di bawah gumuk itu. Yang satu bisa tidur, yang dua ini pas mau tidur merasa ada cewek cekikikan apa nangis gitu. Nah pas melek nih cewek berbaju putih semakin dekat. Nah, yang dua ini ketakutan dong. Nah yang satu ini ditinggal kabur gitu. Lucu ya, tapi sebenarnya serem katanya, haha. AKhirnya nggak ada pekerja yang berani tiduran di bawah situ deh.

Kedua, kalau ini aku denger langsung dari pengontrak sticker. Pengontrak sticker ini kan punya istri dan anak yang juga tinggal di kontrakan itu. Nah, pas anaknya bayi, dia kan sering nyuci malam. Pas nyuci malam di kamar mandi luar, di atas genteng seperti ada orang nyapu pakai sapu lidi gitu. Dan itu beberapa kali dia alami. Katanya sih dia cuma bilang "permisi mbah, saya di sini nggak ngapa-ngapain" gitu katanya. 

Ketiga, Teman aku yang cerita. Pacarnya kan kos di daerah Sampangan, nah dia mau nyari makan sama teman-temannya di daerah Unnes. Pacar teman aku ini naik motor sendirian, nah temannya ini boncengan. Pacar temanku ini kan duluan. Nah, pass lewat gumuk itu, temannya yang belakang pada lihat kalau pacar teman aku ini boncengin cewek. Tapi, setelah sampai di daerah Banaran sudah nggak ada. Pas di cek nih, katanya pacar teman aku ini sendirian. Memang sewaktu melewati tempat itu motornya terasa berat. Jadi, ternyata ada penumpang gelap, haha.
Kalau cerita yang seperti ini juga pernah dialami ponakan salah satu pegawai di tempat aku PKL. Katanya juga gitu, tiba-tiba saja ada penumpang gelap. Haha.

Keempat, temanku sendiri nih yang alami. Sampai esoknya dia nggak jadi ke rumahku gegara masih shock. Ceritanya karena asik download, dia jadi pulang kesorean. Nah pas lewat di situ tiba-tiba saja ada sesuatu yang gelap besar menghalanginya. Motornya tiba-tiba mandeg gitu. Dia sampai nangis. Untung ada orang lewat yang mau nolong dia. Teman aku ini bisa merasakan dan melihat kayak gituan sih, tapi dia penakut, haha. Ke kamar mandi kalau ada kayak gituan dia nggak jad ke kamar mandi dan milih nahannya.

Begitulah cerita-cerita yang aku dengar tentang tempat itu. Pernah ada pengalaman di situ? Kalian bisa cerita. :D

Pengalaman Misteri: Tes TOEFL

Posted by Unknown at 1:17 PM 0 comments
Selamat siang Blogger dan Silent Reader!
Kali ini saya akan cerita dengan sesuatu yang berbeda. Yaitu kisah misteri atau horor. Ini saya alami sendiri loh, disaksikan oleh teman saya. Jadi begini ceritanya...
Akhir Agustus kemarin, saya dan teman-teman saya ikut tes TOEFL guna syarat wisuda. Nah, dari Unnes ada nih pusat TOEFLnya. Biasanya di jalan Kelud, belakang pascasarjana. Pas jadwal tes saya nih gedung sudah pindah di Unnes Sekaran. Letaknya di gerbang utama Unnes. Gedungnya masih baru ada tiga lantai. Untuk tes TOEFL sendiri ada di lantai 3, perlu naik lift atau tangga.
Jam Indonesialah ya, di jadwal sih 12.45, tapi kenyataan masuk tes pukul duaan. Masuklah kita ke ruang yang didesign sedemikian rupa. Kalau di SMA seperti ruang multimedia gitu. Teslah kita di sana, mulai dari speaking, reading dan writing. Ngerjainnya? Kalau bisa ya diisi, kalau nggak bisa yah bismillah semoga karangan itu bikin lolos. Haha...
Setelah tes nih, teman ngajakin nyari toilet. Di sini intinya. Jadi, kita nyari, ketemu! Toilet cewek. Namun, belum jadi gitu. Masih kotor, air di kloset warna kuning. Terlebih air nggak nyala. Pikirku memang belum bisa digunain.
Nah, karena ada kaca yang gede dan meja marmer, bukan wastafel loh. Sepertinya buat dandan cewek-cewek di toilet gitu. Pengertian banget yah, haha. Nah, Di sebelah meja dan kaca itu ada ruangan kecil seperti lemari. Aku penasaran nih, tapi pikiran sebenarnya nggak nyaman. Entah mengapa tanganku nyampai juga buka itu pintu. Dibuka? Kosong. Seperti tempat untuk membuang sampah ya. Jadi seperti ada terusan bolong ke bawah dan bukan lemari seperti dugaanku. Aku tutup kembali karena serem, agak gelap di lemari itu meski di toilet itu sendiri terang.
Nah, temenku kan dandan di kaca, aku ikutan berdiri di sebelah temanku dan benerin hijab. Pas dah selesai dan tanganku turun, lengan bajuku berasa ada yang narik atau kecantol sesuatu. Aku spontan bilang "eh, kecantol". Temenku langsung lihatin aku. Aku juga heran agak ngeblank sih, terus aku lihat di bawahku. Meja rata bahan marmer nggak ada paku. Di situ aku udah nggak enak hati nih, temenku langsung ngajak aku keluar. Aku sih nggak ngerasa serem, cuma heran koq iya ya nggak ada apa-apa koq lengan bajuku bisa kayak kecantol gitu.
Sebagai informasi nih. Aku pakai baju dengan lengan yang lebar. Seperti kimono ya, tapi ini blouse. Kalau tangan direntangkan gitu lengan baju terlihat kotak dan lengannya besar. Selama ini sih nggak pernah nyantol-nyantol gitu.
Keluar dari toilet nih aku baru nyadar, eh agak horor ya. Aku tanya sama temenku, "Tadi beneran nggak ada sesuatu yang bisa bikin bajuku kecantol kan?". Temenku bilang "nggak ada". Nah, loh. AKu kan merinding. Masih nggak percaya nih, "Tadi kamu beneran dengar aku nyeletuk eh kecantolkan?", Nah temenku malah yakinin aku iya bener aku ngomong gitu dan temenku juga heran soalnya memang nggak ada apa-apa koq aku bisa bilang kecantol. Deg! Kayaknya bener deh dugaan kita, haha
Akhirnya kita nyari toilet lain. Nah kebetulan ada mas mas yang keluar dari toilet. Aku bilang ke temen aku kalau di sana ada toilet, tapi setelah dibuka ternyata toilet cowok. Temenku sih cuek dan masuk saja karena dia kebelet, haha.
Selama nunggu temenku nih masih mikir, beneran tadi itu bajuku kesangkut apa ya? Masa iya sih? Bahkan nih sampai di luar gedung aku masih tanya sama temanku karena nggak percaya. Temanku sih bilang "maklum, gedung baru"
Begitulah pengalaman misteriku yang pertama. Baru seperti itu sih. Nggak terlalu serem ya? Ya nggak apa, namanya juga pertama. Kalau pertama kali langsung dilihatin genderuwo kan malah shock nanti. Haha....
Lain kali aku akan cerita tentang misteri lain di daerahku. Banyak loh. Sampai jumpa.

Ulasan: Pandawa Angkringan Semarang

Posted by Unknown at 10:27 AM 0 comments
Pagi Blogger dan Silent Reader!
Kali ini saya mau mengulas tentang tempat nongkrong yang asik di jalan Gajah Raya, dekat Masjid Agung Jawa Tengah.
Kita mulai dari tempat parkir. Kita pakai motor dan parkir di luar, ada tukang parkir banyak koq. Kalau susah ngeluarin motor ya tinggal minta tolong, soalnya ngeluarin sendiri dan dikeluarin tukang parkir ya tetap saja bayar. Peritungan ya? Biarin. Calon ibu rumah tangga harus jeli, haha. Kalau mobil parkirnya di dalam. Lebih enak ya? Kalau mau enak makanya punya mobil, hehe. Sinis? Biarin saja, haha.
Kita pesan minum di konter awal. Menu bisa dilihat di tembok, dipajang di sana. Banyak minuman, mulai ari yang tradisional, modern (kemasan). Mulai dari yang sedang hingga jumbo. Dingin atau panas. Lumayan banyak pilihanlah. Aku sih pesan teh tarik karena pecinta milktea. Kita lalu dikasih nomor buat ditaruh di meja karena nanti minuman akan diantar ke meja.
Selanjutnya ke meja samping yang tersedia berbagai makanan. Di sini sistem prasmanan, walaupun semua sudah diporsi-porsiin. Kita ambil piring anyam bambu yang dilapisi kertas minyak. Banyak nassi yang sudah dibungkus, ya mirip angkringan lain. Aku sih pilih nasi bakar, walaupun bakarnya nggak sampai dalam. Ada banyak gorengan, sate dan masakan lainnya. Aku sih pilih sate usus, biar kayak angkringan beneran. Pilih sate keong, karena nyari sate kerang nggak ketemu. Padahal lagi pengen kerang. Pengen nambah lagi, tapi nggak ada yang menarik lagi. Pengen nyari cakar, koq nggak ada. Banyak yang kupengen tapi nggak ada. ya sudahlah. Pengen ambil sate bakso, eh udah kelewat dan banyak yang antre. terpaksa sudah. AKhirnya taruh deh di meja kasir untuk dibayar teman kakakku.
Duduk deh di kursi yang tadi sudah ada teman kakak. Kita makan ih, minuman rada telat. Pas makan sate usus, enak. Pas makan nasi bakar, asin dan nasinya dikit hehe. Pas makan keong, koq rasanya gini. Beda sama kerang dan aku nggak suka haha. Baru makan beberapa tusukan nih, untung mata ini jeli lihat ada telur lalat. Hiii.... Udah ada setumpuk telur lalat di sate keong. Aku laporan deh sama kakak, kakak neliti dan benar. AKhirnya disuruh jangan makan. Kakakku cuma ngasih tahu ke teman-teman dan minta hai-hati. Padahal aku pengennya komplain gitu. Ya sudahlah ya, lagian aku nggak suka juga. Mau diganti pun aku nggak akan makan. Lagi pula kan nggak bayar sendiri, dibayarin orang lagi, haha...
Maklum saja, selama ini aku suka komplain sama hal-hal yang kurang menyenangkan. Terutama pada minimarket yang menjamur di kota. Kan banyak tuh yang curang. Kalau nggak sesuai aku akan komplain, walaupun kadang males kalau hal kecil. Kalau komplain mungkin terlihat norak, tapi kan kita pelanggan yang ingin menerima kualitas. Komplain itu sama dengan kritik loh biar makin laku dan lebih baik lagi.
Di angkringan ini ada live musiknya. Waktu itu sih bapak-bapak yang nyanyi lagunya koesplus. Lagu-lagu yang lumayan lama sih yang live musik. Semakin malam nih semakin rame yang datang. Banyak tua-tua yang datang.
Kita pulang duluan, dari teman kakak yang lain. Pas keluar nih wow banget. Tempat parkir tadi yang satu baris kini sudah menjadi tiga baris. APalagi kalau semakin malam ya? Haha.
Jadi begitulah ulasanku tentang Pandawa Angkringan Semarang yang semalam kukunjungi.
Silakan share pengalaman kalian di sini juga :D

Daily Margie 1

Posted by Unknown at 10:04 AM 0 comments
Selamat pagi Blogger dan Silent Reader!
Saya pagi ini mau cerita tempat tongkrong yang lumayan asik nih di Semarang.
Awal mula ya, kemarin itu hari sibuk aku. Bayangin, pagi jam sembilan ke kos teman janjian mau balikin buku ke perpus pusat (ketahuan banget ya semester tuanya). Eh, akunya lupa bawa buku. Soalnya fokus mau pergi ke tempat perawatan baru sih, hehe.
Jadi aku bersama temanku melucurlah ke rumahku, untung wae rumahku dekat dari kos dia yang juga dekat dari kampus. Akhirnya ambillah itu buku dan pergi ke perpus pusat. Bingung nih mau lewat mana, soalnya kampusku kan kampus konservasi yang gagal. Mobil dan motor nggak boleh masuk, tapi pohon tetap ditebangi dan mendirikan bangunan-bangunan baru. Terpikirllah lewat MIPA, siapa tahu motor boleh masuk. Sayang di sayang ternyata lagi ada maba dari fakultas lain yang sedang keliling, mungkin orientasi ya. Akhirnya parkir di fakulas aku saja. Jalan kaki deh kita dari fakultas FBS sampai ke perpus pusat. Gilak! panas cuy.
Akhirnya sampai juga di perpus pusat. Kita kembaliin deh buku, ada yang diperpanjang sih. SOalnya belum difotokopi ataupun dibaca, haha. Males sih baca gituan. Jalan kaki lagi deh kita. Capek se caek-capeknya. Mana lihat mobil dan motor keluar masuk lagi. Ini konservasi benar-benar gagal!
Pergilah kita ke bank untuk urut ATM temanku yang terblokir gegara salah masukin password 3x. Herannya yah koq bisa lupa barang sepenting itu. Ternyata passwordnya itu password asli yang dari bank, dia nggak merubahnya. Padahal lebih aman dirubah ya, kita bisa ingat gitu. Setiba di bank ambil nomor antrean, kita ke CS B nih yang ada di lantai dua. Sampai atas, Naudzubillah, antreannya panjang banget. Byangin teman aku kan nomor 37 dan di layar baru ngurus nomor 15. Masih 22 orang! Padahal kita masih mau pegi ke tempat inti. Perawatan! Kita coba tunggu nih, koq nomor 14 dan 15 nggak selesai-selesai. Akhirnya  kita meutuskan untuk makan.
Kita putuskan untuk makan miyago di tempat kesukaanku. Maklum, kalau makan nasi itu raanya di rumah aku juga dimasakin nasi, ngapain beli diluar, hehe. Maklum aku bukan anak kos atau perantau. Sebenaarnya banyak teman yang iri sama aku yang rumah deket kampus sih, tapi akunya malah pengen merantau karena dari kecil sampai sekarang nggak pernah yang namanya mudik.Hehe.
Makan deh miyago bakso urat yang dari level 1-10, aku pilih level 7 dan temanku level4. Selesai makan, kita masih berleha-leha nih tunggu makanan turun. Apalagi kita pilih tempat yang lesehan. Kita balik lagi ke bank. Kita lihat tuh nomor antrean, masih nomor 22? Naudzubillah. Ini emangnya hari apa sih? Padahal orangnya dikit, tapi koq antreannya panjang. Mungkin sama seperti kami yang ditinggal dulu.
AKhirnya aku ngeluarin hp dan main deh My Talking Angela dan Happypet. Terpaksa dihabisin dulu batre daripada BT, lagian aku bawa charger, hehe. Akhirnya teman aku dipanggil juga. Dia pun ngurusnya lama. Ternyata eh ternyata... Tabungan dia kan dari kampus (tabungan mahasiswa), katanya batas tabungan itu sampai semester8. Akhirnya dia ganti ke tabungan biasa yang potongannya lebih mahal. Sayang banget ya, padahal potongan untuk tabungan mahasiswa cuma 1.500 kalau tidak salah. Urusan selesai, dia ambil uang di ATM 300rb. Beliin kartu internet buat teman kos, lalu ke kos teman aku. Kita lalu meluncur ke skincare Laris**.
Sampai di sana kita sudah kayak orang bego nih, haha. Tanya ke CS, katanya ambil antrean dulu. Di layar kan ada 3 jenis nomor antrean, konsultasi dokter, pembelian, dan facial. Kami coba pilih konsultasi dokter. Kita lihat ke layar koq gag bikin member dulu buat transaksi? Kita tanya CS lagi, ternyata memang begitu antreannya. Maklum di skincare kita sebelumnya kan bikin member dulu baru proses. Hehe. Nggak lama antre kita dipanggil deh. Kita masuk ke ruang konsultasi.
Kita kasih tahu deh habis keluar dari skincare tetangga karena ketergantungan. Nah, aku sama temanku dikasi produk yang beda, aku facial 170rb dan dipilihin facial wash yang madu, krim pagi dan malam, total 308rb sama member, itu bayarnya nanti di akhir. Kalau di skincare sebelumnya kan bayar dulu semua baru dapat produk dan facial. Temanku karena muka jerawat jadi lebih mahal. Bahkan dia nggak pakai krim malam, dia dikasi lotion jerawat.
Kita dipanggi facial deh. Di ruangan yang sama, nggak kayak skincare tetangga yang sesuai perawatan akan beda ruangan. Di sini yah, facial itu lama banget, banyak tahapan juga. Paling sebel nungguin dokter buat nanganin aku. Maklum kalau tidur kepala aku akan pusing lama-lama hadap atas, nggak tahu kenapa. Lebih nyaman miring, tapi kan nggak mungkin aku miringin badan. Kayak rumah sendiri saja.
Selesai pijat ke kasir. Kita bayar, dikasi snak. Kita tunggu kartu member yang seharga 5rb karena kita habis 300rb lebih. Selesai itu kita pulang karena badan sudah capek banget.
Sampai rumah aku langsung cuci muka pake produk Laris**. Nggak kayak yang sebelumnya, ini lebih berbusa. Pakainya cukup sebiji jagung, tangan dibasahi, gosok-gosok sampai berbusa, usap ke muka, gosok-gosok, terus bilas.
Sampai kamar, mandi, dudukin diri di kursi dan pegang laptop. Maklum, seharian nggak pegang laptop itu tangan jadi gatel, hehe. Sekadar info, aku itu orang yang nggak bisa hidup tanpa internet, bukan untuk medsos, tapi untuk download anime, hehe. Bisa dibilang aku itu otaku. Nggak seperti cewek lain yang kebanyakan suka drama korea atau drama India yang lagi booming. Aku bahkan nggak pernah nonton TV, nontonnya ya laptop, haha...
Lagi download nih, kakak perempuanku datang ke kamar. Ngajakin pergi. Aku sih bilang nggak mau, orang capek banget. Aku cuekin dia deh. Tapi tetap saja keluar-masuk kamarku dan bilang "ayo tak jak lungo". Nih orang ngeyel banget, batinku. Eh, dianya laporan sama ibu suri. Dipanggil deh akunya, tapi bukan masalah kakak aku sih. Mau dikasih uang buat bayar listrik. Maklum, kan yang biasa bayar listrik aku, hehe. Si kakak nih massih ajah ngajakin, dia bilang "cuma makan-makan". Ibu bilang kalau pergi jangan malam-malam, tanda setuju kita pergi. Kebetulan seharian ini cuma makan miyago dan brownies dari Laris**. Akhirnya aku setuju dan ganti baju. Meluncurlah kita ke jalan Gajah Raya.
Kita pergi ke Pandawa Angkringan, lumayan bagus sih tempatnya untuk sebuah angkringan. Apalagi yang datang beraneka ragam, dimulai dari anak kecil, muda, tua bahkana da. Ada live musik, walaupun yang nyanyi bapak-bapak. Di sana yang ada ya teman-teman kakakku, teman sekerja dia. Kayaknya ini ultah teman kakakku deh, soalnya dia yang bayar gitu. Anehnya yang orang luar cuma aku doang, haha. Biarlah yang penting makan gratis HP masih full batre daripada nanti nyengoh sendiri.
Kita antre deh thu ke minuman. Pada pilih menu di atas. Aku sih sudah pasti nyari milktea, sayang nggak ada. Akhirnya pesan teh tarik yang nggak jauh beda sama milktea. KIta ambil deh makanan di meja sebelah. Banya pilihan. Khas angkringan gitu. Aku pilih nasi bakar jamur teri ayam, sate usus, sate keong, sama kudapan roti. Pengen nambah sebenarnya, tapi bingung mau apa. AKhirnya cukup itu saja.
KIta makan di meja. Dan sangat disesalkan nasinya dikit, haha. Tahu gitu tadi pilih banyak lauknya, padahal pengen bakso goreng tapi tadi nggak diambil. Nyesel nggak nambah intinya, padahal dibayarin pokoknya jangan sungkan ambil gitu. Pas udah pada mau habis makanan nih, ditawarin kalau mau ambil lagi. Sebenarnya yang ditawarin aku sih, mungkin biar aku nggak kagok sama mereka yang nggak kenal. Pengen sih, tapi malu ah, haha.
Kan aku sama ponakan juga. Ponakanku kebetulan minta susu, aku disuruh beliin sama kakak. Aku beliin deh, dompet kakak dibawa aku. Ponakanku pilih deh susu rassa melon, sekalian deh aku pesen Tabs, haha. Padahal minum Tabs aku suka nggak betah di tenggorokan. Meski sama-sama bersoda, tapi Sprite atau Fanta itu lebih ringan daripada Tabs. Pilih Tabs karena terbiasa saja pacar aku suka beli itu.
Ponakanku rewel nih. Akhirnya kita pulang. Sampai rumah nih ganti baju. Cuci muka. Pakai krim. Komputer. Setelah dua jam, cuci muka. Tidur deh.
Begitulah keseruanku selama sehari yang nggak ada jeda buat istirahat. Badan sudah kayak remuk.

Thursday, September 1, 2016

Ulasan Naava Green Semarang

Posted by Unknown at 11:52 PM 0 comments
Selamat sore pemirsah!
Hari ini pengen mengulas tempat kecantikan yang terjangkau nih, mulai dari harga juga tempat. Naava Green kalau dari rumahku sih deket, hehe...
Pertama kali jadi member itu kapan ya? Haha... Kira-kira setelah temanku ngajak ke Naava buat perawatan. Pas tanya harga sih lumayan bisa terjangkau olehkulah ya. Akhirnya setuju. Catatan di sini yah, ini pertama kali aku pergi ke tempat perawatan wajah. 
Pertama masuk sih sumpeh antrenya sudah bikin males. Panjang dan banyak yang berdiri, tempat duduk kurang gitu. Kira-kira Desember 2014, kalau dihitung sampai keluar sih sudah dua tahun memakai. Nah,di sana itu ribet banget. Lama nunggu bisa sampai seharian. Dimulai dari nulis tuh mau facial, beli, krim apa konsul dokter. Nah nanti baru dipanggil buat bayar ke kasir. Setelah bayar, belum dikasih krimnya. Masih harus menunggu buat dipanggil nama untuk ambil pesanan kita. Nah, selesai deh kalau cuma mau beli krim. Cuma segitu sih langkahnya, tapi lama dipanggilnya itu yang benar-benar lama.
Kalau mau konsul ke doker nih, sudah beda jalur. Pertama nulis tuh di kertas konsultasi beserta nomor antrean kasihkan ke penjaga. Tunggu dipanggil penjaga. Trus dikasih kertas dan map, baru disuruh ke ruang dokter nomor berapa. Kalau di Semarang sih cuma ada dua ruang dokter. Nah, didokter kalian boleh tuh ungkapkan keluhan dan keinginan, sama dokter nanti kamu dipesenin krim dan mau facial apa nggak. Kertas dan map diberikan pada penjaga lagi. Kita masih menunggu nih. Baru nanti dipanggil kasir buat bayar. Setelah bayar kita tunggu dipanggil lagi buat ambil krim. Trus tunggu lagi buat di facial. Selesai.
Kalau cuma mau facial ambil kertas buat facial. Tunggu dipanggil kasir. Bayar. Tunggu dipanggil buat facial. Selesai.
Semua krim kayakya disamakan deh, kecuali untuk yang jerawat nanti akan diberi obat juga. Akan tetapi, jerawat yang parah. Produk Naava itu ada Milk Cleanser, Facial Wash, Skin Toner, Krim Pagi, Krim Malam, Anti Iritasi, krim leher, krim mata, dan Tirai. Kalau sekarang ada Lotion juga. Tapi yang inti sih facial wash, toner, krim pagi dan krim malam. Kalau baru pertama sih disaranin juga anti iritasi.
Yang unik di sini ya facial washnya, bentuknya cair bening. Oh iya, facial wah di sini nggak banyak busanya loh. Jadi jangan banyak-banyak nuangin biar banyak busa ya. Secukuonya saja karena memang tidak berbusa. Nah, di sini juga muka nggak keset, tapi kalau sudah terbiasa ya enak karena lembab.

Toner juga fungsinya nggak seperti face toner lain. Ini nggak perlu pakai milk cleanser. Bukan untuk membersihkan make up atau digunakan sebelum  mandi atau penyegar. Ini digunakan sebelum mengoleskan  krim malam maupun pagi. sepertinya berfungsi sebagai vitamin agar penyerapan krim lebih maksimal. Terlebih cara memakainya hanya ditepuk-tepuk saja.
Facial di Naava itu cepet banget. Muka dibersihin, trus muka ditusuk-tusuk buat ngilangin komedo dan jerawat. Di bersihin lagi. Diberi krim anti iritasi. Sudah. Nggak ada masker gitu kayak di TV-TV. Di sini juga ditawarin cabut bulu alis, sebenernya cuma ngerapihin sih. Itu pun nggak rapi-rapi amat, haha.
Setelah facial nih jangan berharap muka kamu jadi kinclong. Karena muka akan merah-merah dan kusam.Tenang, itu hanya awal saja koq. Setelahnya nanti ya wajah jadi kinclong. Oh iya, bergantung kamu pilih facial apa yah. Kalau misal pakai serum juga maka wajah tidak boleh terkena air selama beberapa jam.
Di Naava itu lama antrenya daripada facialnya, nggak kayak di sebelah, hehe. Nanti deh aku ulas juga tempat yang di sebelah karena aku resmi berganti ke pusat kecantikan tetangga.
Alasan kenapa saya berganti tempat kecantikan? Pertama, semakin lama dipakai ternyata semakin ketergantungan krim. Bayangkan, tidak pakai beberapa hari masa wajah jadi bruntusan. Pokoknya nggak boleh sampai telat beli krim gitu. Sebenarnya sih aku nggak masalah kalau saja antrean dan cara mendapatkan krim lebih cepat. Suka males ke Naava karena antreannya yang lama banget.
Kedua, setelah merasa cocok nih dan wajah jadi putih dan halus eh tumbuh bulu-bulu halus di muka. Nggak begitu kelihatan sih, tapi di area bawah hidung jadi kelihatan sekarang, di kening  juga jadi tumbuh bulu-bulu. Awalnya sih mikir mungkin karena wajah semakin putih maka bulunya jadi kelihatan. Tapi ini semakin hari semakin nyata bulunya, haha. Makanya segera deh aku menghentikannya.
Ketiga, semakin lama tuh semakin tumbuh jerawat. Berasa nggak bisa semakin baik ajah buat muka. Ibaratnya kayak iklan Hidupbuoy, kuman-kuman semakin berkembang dan berevolusi butuh sabun yang jauh lebih baik. Nggak ada hubungannya ya? Haha. Intinya sih butuh krim yang lebih kuat agar semakin keupgrade kulit muka gitu. Apa mungkin muka semakin kebal ya? Entahlah.
Keempat nih yang membuatku semakin mantap buat ganti. Harganya kian hari kian naik. Mana harga di suatu tempat dan tempat lain beda lagi. Aku kan ke Naava bisa 2-3 bulan sekali ya. Bahkan 4 bulan sekali soalnya suka beli krim langsung dua biar nggak sering blak-balik ke sana gitu. Nah, pertama sih terjangkau banget krim malam 25rb, krim pagi 25rb, anti iritasi 25rb. Terjangkau banget kan? Kalau toner dan facial wash biasanya 15rb. Nah, harga hampir sama kandengan  krim-krim yang di iklan, bahkan lebih murah.Trus mengalami kenaikan toner dan facial wash 17.500, krim malam, pagi dan anti iritasi seharga 27500. Aku sih harga segitu nggak masalah, naiknya dikit. Bahkan di tempat lain ada yang nggak naik gitu, sempat merasa iri sih, tapi biarlah.  Terus pas kemarin 30 April aku ke sana lagi, harga naik lagi. Kalau aku lihat di nota ya, harga dua krim pagi 55.454 dan satu krim malam 27727, jadi total 83.181, tapi nih ada tambahan lagi biaya di bawahnya senilai 8.318, total akhir 91.500. Sepertinya tambahan biaya itu pajak 10%.terus beli dua facial wash seharga 35.454 dan toer 17.727, jadi total 53.181, ditambah lagi biaya yang kukira pajak senilai 5.318, total akhir 58.500. Bayangkan, biasanya nggak sampai 200rb, ini aku harus bayar segitu. Kan lebih baik ke tempat yang lebih baik lagi dengan harga yang sama atau lebih mahal dikit, yang jelas harga nggak naik terus. Padahal baru beberapa bulan naik, eh sudah naik lagi.
Oh, ya. Teman aku juga kemudian pergi ke Naava nih. Tapi muka dia dari yang mulus jadi jerawatan. Dia kapok dan akhirnya langsung pergi ke skin care lain. Padahal menurutku, jerawat itu muncul karena memang mengeluarkan toksin-toksin, setelah itu nggak akan jerawatan lagi. Harusnya temen aku itu konsultasi lagi sama dokter agar diberi perawatan selanjutnya ya.
Jadi, begitulah pengalaman saya menggunakan produk Naava Green. Bukan mau mempengaruhi atau bagaimana, saya hanya memberi ulasan yang sejujurnya dan pengalaman yang saya alami. Kalian bisa mengikuti bisa juga tidak karena hasil berbeda untuk tiap orang.
Nuna. Powered by Blogger.
 

Nuna Margie Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review